AYAT KURSI
Bacaan sesuai terjemahan biasa dari
huruf arab ke huruf latin :
ALLAHU
LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM.
LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU
ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA
YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A
KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL
AZHIIM.
AYAT KURSI MENJELANG TIDUR
Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W
untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang,
lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji,
kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.
"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W,"
gertak Abu Hurairah.
Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu
Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin,
keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."
Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"
Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahawa ia orang miskin,
keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah.
Lalu diterangkan pula olehnya, bahawa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu
dilepaskannya.
"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi.
"Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka
penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan, benar juga,
pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini
ia pun tertangkap."Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W,"
ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin.
Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya
orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali
lagi."
Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."
Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan
kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik.
Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali
ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan
oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan
melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu
datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kelmarin itu dilepaskan
begitu sahaja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia
ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak
akan kuberikan ampun."
Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya.
"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah.
Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau
kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu
Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahawa kali ini ia tidak
akan dilepaskan lagi.
Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata :
"Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat
berguna."
"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu.
"Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu
laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat.
Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang
berani mendekati tuan sampai pagi."
Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.
"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya
Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.
"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat
berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah."
"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.
Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi :
Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir
ayat.
Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka
engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga
pagi hari."
Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta."
Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa
sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?"
"Entahlah." jawab Abu Hurairah.
"Itulah syaitan."
PENJELASAN TENTANG AYAT KURSYI
Ayat kursi
diturungkan pada suatu malam setelah hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi
diturungkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai pengantarnya, karena
kebesaran dan kemuliaanny. syitan dan iblis menjadi gemparpar karena adanya
suatu alamat yang menjadi peringatan dalam perjuagannya. Rasulullah s.a.w.
segera memerintakan penulis alquran, yaitu zaib bin Tsabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat
sembilan puluh limah buah hadits yang
menjelaskan fadlihal ayat kursyi. Sebab disebut ayat ini dengat ayat kursyi,
karena didalamnya terdapat perkataan kursi, artinya tempat duduk yang megah
lagi yang menpunyai martabat.
Dan yang bukan
yang termaksud denga kursi ini tempat duduk Allah, tetapi kursi itu adalah syiar
atas kebesaran Allah.
Allah jadikan kursi meliputi tujuh lapis langit dan
bumi, kebesaran lapis lagit dan bumi dibandingkan dengan kebesaran kursi adalah
seumpama serumpun pohon ditengah padang pasir yang luas. Disamping kiri dan
kanan kursi yang megah itu dijadikan pula beribu-ribu kursi kecil untuk
menambah keindahan dan kemegahanhnya duduk pada tiap-tiap kursi itu malaikat
yang membaca ayat kursi dan malaikat yang menulis pahala oarang yang membaca
ayat kursi itu.
KELEBIHAN AYAT KURSYI
Dari Anas bin Malik r.a. berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali, kemudian dia berwuduk dan mengerjakan solat subuh, nescaya Allah akan menjaganya dari kejahatan syaitan dan darjatnya sama dengan orang yang membaca seluruh al-Qur'an sebanyak tiga kali, dan pada hari kiamat ia akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia."
Berkata Anas bin Malik, "Ya Rasulullah, apakah hendak dibaca setiap hari?"
Sabda Rasulullah S.A.W, " Tidak, cukuplah membacanya pada setiap hari Jumaat."
Umat-umat dahulu hanya sedikit sahaja yang mempercayai rasul-rasul mereka dan itu pun apabila mereka melihat mukjizat secara langsung. Kita sebagai umat Islam tidak boleh ragu-ragu tentang apa yang diterangkan oleh Allah dan Rasul. Janganlah kita ragu-ragu tentang al-Qur'an, hadis dan sunnah Rasul kita. Janganlah kita menjadi seperti umat yang terdahulu yang mana mereka itu lebih suka banyak bertanya dan hendak melihat bukti-bukti terlebih dahulu sebelum mereka beriman.
Setiap satu yang dianjurkan oleh Rasulullah S.A.W kepada kita adalah untuk kebaikan kita sendiri. Rasulullah S.A.W menyuruh kita mengamalkan membaca surah Kursi. Kehebatan ayat ini telah diterangkan dalam banyak hadis. Kehebatan ayat Kursi ini adalah untuk kita juga, yakni untuk menangkis gangguan syaitan dan kuncu-kuncunya di samping itu kita diberi pahala.
Begitu juga dengan surah al-Falaq, surah Al-Kahfi, surah Yasin dan banyak lagi ayat-ayat al-Qur'an yang mempunyai keistimewaannya. Setiap isi al-Qur'an itu mempunyai kelebihan yang tersendiri. Oleh itu kita umat Islam, janganlah ada sedikit pun keraguan tentang ayat-ayat al-Qur'an, hadis Nabi dan sunnah Baginda S.A.W. Keraguan dan was-was itu datangnya dari syaitan.
Dari Anas bin Malik r.a. berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali, kemudian dia berwuduk dan mengerjakan solat subuh, nescaya Allah akan menjaganya dari kejahatan syaitan dan darjatnya sama dengan orang yang membaca seluruh al-Qur'an sebanyak tiga kali, dan pada hari kiamat ia akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia."
Berkata Anas bin Malik, "Ya Rasulullah, apakah hendak dibaca setiap hari?"
Sabda Rasulullah S.A.W, " Tidak, cukuplah membacanya pada setiap hari Jumaat."
Umat-umat dahulu hanya sedikit sahaja yang mempercayai rasul-rasul mereka dan itu pun apabila mereka melihat mukjizat secara langsung. Kita sebagai umat Islam tidak boleh ragu-ragu tentang apa yang diterangkan oleh Allah dan Rasul. Janganlah kita ragu-ragu tentang al-Qur'an, hadis dan sunnah Rasul kita. Janganlah kita menjadi seperti umat yang terdahulu yang mana mereka itu lebih suka banyak bertanya dan hendak melihat bukti-bukti terlebih dahulu sebelum mereka beriman.
Setiap satu yang dianjurkan oleh Rasulullah S.A.W kepada kita adalah untuk kebaikan kita sendiri. Rasulullah S.A.W menyuruh kita mengamalkan membaca surah Kursi. Kehebatan ayat ini telah diterangkan dalam banyak hadis. Kehebatan ayat Kursi ini adalah untuk kita juga, yakni untuk menangkis gangguan syaitan dan kuncu-kuncunya di samping itu kita diberi pahala.
Begitu juga dengan surah al-Falaq, surah Al-Kahfi, surah Yasin dan banyak lagi ayat-ayat al-Qur'an yang mempunyai keistimewaannya. Setiap isi al-Qur'an itu mempunyai kelebihan yang tersendiri. Oleh itu kita umat Islam, janganlah ada sedikit pun keraguan tentang ayat-ayat al-Qur'an, hadis Nabi dan sunnah Baginda S.A.W. Keraguan dan was-was itu datangnya dari syaitan.
BEBERAPA HASIAT AYAT KURSYI
1.
Iman Ghazali menerapkan dalam
kitabnya, khawasul Qur’an : bahwa ibnu kutaibah meriwayatkan suatu peristiwa
yang terjadi dinegri Basrah, yaitu salah seorang pedangan kurma yang bernama
Ka’ab telah pergi kenegri membawah barang dagagannya, untuk dijual dipasar
Basrah. Setelah Ka’ab sampai disana, ia mencari tempat penginapan, tetapi
semuanya telah penuh diisi oleh pedangan-pedangan yang telah datang terlebih
dahulu. Kemudian Ka’ab melihat sebuah rumah kosong, didinding nya terdapat
terdapat banyak sarang laba-laba.kelihatannya rumah itu telah lama tidak
didiami orang. Ka’ab datang kepada yang mempunyai rumah, ia ingin menyewa rumah
ituselamah kurang lebih satu minggu. Kata yang mempunyai rumah, rumah itu aneh
sekali, selalu menjadi buah bicara masyarakat ramai . Menurut kata-kata orang :
tempat itu ditempaati oleh jin ifrit. Banyak orang yang menempatinya binasa
karenanya. Ka’ab berkata, meskipun demikian, karena empat lain tidak ada, saya
bersedia tinggal ditempat itu, asl saja yang mempunyai mengisimkan.
“Baiklah” kata
yang mempunyai rumah. “saya tidak keberatan dan saya tidak memungut sewa
apa-apa”. Ka’ab tinggal dirumah itu mulai sore hari tidak merasa takut, tetapi
setelah tengah malam Ka’ab menanmpak bayanga hitam dengan dua buah mata
bernyalah-nyala seperti api, mendekati Ka’ab, maka segera Ka’ab bangun dan
membaca: “Allaahulaa ilaa ha illlaa huwal
hayyu qayyuum” tetapi bayangan hitam
itu selalu mengikuti apa yang dibaca oleh Ka’ab membaca akhir ayat yang
berbunyi “walaa ha udlu hifdluhumaa wa
huwal’aliyyul ‘adhiim” tidak
terdengar lagi suara yang mengikutinya.
Ka’ab herang dan
mengikuti lagi: “walaa ya uudluhuu
hifdluhumal ‘aliyyiil ‘ adhhiim” tetapi tidak terdengar lagi suara yang
mengikutinya, maka dibacanyalah berulang kali dan bayangan hitam itupun lenyap
dari padangan Ka’ab dan tercium, sesuatu bau sepaerti ada sesuatu yang
terbakar. Kemudian Ka’ab tidur ditempat itu
dengan tidk memdapatkan ganguan apa-apa. Dipagi hari Ka’ab melihat
disalah satu sudut rumah itu bekas-bekas seperti ada sesuatu yang terbakar dan
tampak ada abu.
Disaat itu Ka’ab
mendengar sesuatu suara berkata : “Hai Ka’ab, engkau talah membakar jin ifrit
yang ganas’. Ka’ab heran dan berkata : ‘dengan apa aku membakarnya ?” jawab
suara itu: “denga firman Allah ‘walaa ya
udluhuu hifdluhumal ‘aliyyiil “adhiim”.
2.
Siapa yang membaca ayat kursyi
dengan dawan setiap kali selesai sembahyang(shalat) fardlu, setipa pagi dan
petan, setiap kali masuk rumah dan kepasar, setiap kali masuk ketempat
tidur dan pergi musafir, insy Allah ia
akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja yang kejam,
diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang-binatang yang
memudaratkan. Terpelihara dirinya dan keluarganya, anak-anaknya, hartanya,
rumahnya dari pencurian, kekaraman dan kebakaran. Didapatny keselamatan dan
kesehatan jasmanina dengan izin Allah yang hidup dan berdiri sendiri (maha
kaya).
Demikianlah yang terdapat dalam keteragan dalam khawasul
Qur’an, karya iman Ghazali.
3.
Terdapat keterangan dalam
kitab-kitab asrarul Mufidah : barang siapa yang mengamalkan membaca ayat
kursyi, setiap kali membaca sebayak delapan belas kali, insya Allah ia akan
hidup berjiwa tauhid, dibukakaan hatinya dengan berbagai hikmah, dimudahkan
rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan padanya pengaru sehingga orang
selalu segan kepadanya, dipeliharakan dari segala, bencana dengan izin Allah
s.w.t..
4.
Salah seorang ulama hindi mendengar
dari salah seorang guru besarnya dari Abi lababah r.a membaca ayat kursyi
sebanyak anggota sujud, jadi tuju kali setiap hari, adalah benteng pertahanan
rasullah s.a.w. (anggota sujud ialah tujuh, yaitu, dua tapak tangan, dua tapak
kaki,dua lutut dan kening/alis).
5.
Syeikh abul ‘abbas Al-bunni
menerapkan : “siapa yang membaca ayat kursyi sebanyak hitungan kata-katanya,
yaitu lima puluh kali, ditiup pada air hujan kemudian diminumnya, maka insya
Allah, Tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkannya fahan pada pelajaran yang
dipelajarinya. Dedemikianlah keterangan didapat dalam kitab khasinatul Asnar, halman 148
6.
Siapa yang membaca ayat kursyi
setelah selesai sembahyan fardhu, Allah akan mengampuni dosanya. Dan siapa yang
menbacanya ketika hendak tidur, terpeliharalah
dia dari ganguan syaitan dan
siapa menbaca ketika dia: marah makah akan hilang rasa maahnya.
7.
Syeikh Al-bunni meneraokan : siapa
yang membaca ayat kursyi sebanyak hitungan hurufnya, yaitu 170 huruf, maka
insya Allah, Tuhan akan menberikan pertolongan pada segalah hal dan menunaikan
seglah hajatanya, dan melapangkan pikirannya, diluruskan rezekinya, dihilangkan
kedukaanya, dan diberikan apa yang tuntunnya. Demikian lah yang terdapat dalam
tafsir Al-Qudsi.
8.
Barang siapa yang membaca ayat
kursyi ketika tidur, maka tuhan
mewakilkan malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi. Demikian sabda
nabi Muhammad s.a.w. dari Abi Qutadah .
9.
Abdurrahman bin ‘Auf menerapkan:
bahwa ia apabilah kerumahnya, dibacanya ayat kursi pada empat penjuruh
rumahnya, dan mengharapkan dengan empat penjuru rumahnya, dan mengharapkan
dengan itu menjadi penjaga dan pendiding syaitan. Demikian keterangan yang
terdapat dalam tafsir Al-Qudsi.
10. Syeikhul kabir muhyiddin ibnu’Arabi menerapkan : barang siapa yang menbaca
ayat kursyi sebanyak 1000 kali dalam sehari semalam kemudian dawam(terus menurus) membacanya sampai
40 hari, dan demi Allh dan dem Rasul
demi Alquran yng muliah, dhasilkan yang dimaksud dan diberi pengaru
kepada manusia. Demikian keterangan yang terdapat didalam kitab khawasul Qur’an.